Friday, November 16, 2012

Mengenal dan Menghadapi Karakter Unik Mertua









Menghadapi mertua memang susah-susah gampang. Sebagai menantu, Anda perlu tahu triknya agar hubungan selalu harmonis, apalagi jika Anda masih tinggal satu atap bersamanya. Bagaimana caranya? Simak trik-triknya, seperti yang dilansir dari boldsky dan nova, berikut ini,
Cerewet
Menghadapi mertua cerewet harus dengan kepala dingin. Karena bila tidak, bisa muncul keributan sehingga mengganggu hubungan Anda dengan suami. Jadi, bila mertua banyak memberikan kritik, dengarkan saja. Pasalnya, jika Anda memotong kalimatnya saat ia tengah bersemangat, bisa-bisa ia malah tambah emosi. Baru setelah ia selesai dengan nasihatnya, Anda boleh memberikan argumen, bahkan pembelaan diri. Terutama jika yang dikatakannya tidak sesuai dengan fakta atau hati nurani Anda. Tetapi, tentu ini disampaikan dengan kata-kata sopan, agar tidak menyinggung perasaannya.
Pendiam
Menghadapi mertua pendiam memang serba salah. Namun, sebagai menantu yang baik, Anda harus aktif bertanya dan peka pada keadaannya. Sekali Anda tahu sifatnya, maka Anda akan tahu bahasa tubuhnya, kapan ia marah, kapan ia senang, sedih, dan sebagainya.
Cemburuan
Menghadapi mertua cemburuan perlu kesabaran tinggi. Beri pengertian pada mertua bahwa kasih sayang yang diberikan anaknya pada Anda sama seperti dirinya. Peran serta suami sangat penting dalam memberikan penjelasan padanya. Jika tidak, suasana akan terus berlarut-larut, dan ia pun akan terus diliputi perasaan cemburu dan curiga. Usahakan untuk selalu menciptakan kebersamaan antara Anda, suami, anak-anak dan dirinya. Misalnya mengajaknya berlibur atau pergi jalan-jalan bersama.
Tukang gosip
Kepala dingin dan tahan emosi adalah kiat yang paling tepat saat menghadapinya. Telusuri akar permasalahannya. Bila sudah jelas, ajaklah mertua, beserta suami sebagai penengah, untuk berbicara kenapa gosip itu bisa muncul. Di saat inilah, Anda punya kesempatan untuk menyampaikan isi hati Anda pada mertua. Bersikaplah seperti halnya Anda menyampaikan keluh-kesah pada orangtua sendiri, dengan kata-kata sopan dan tidak menyinggung perasaan.
Suka menilai
Bila selama ini Anda merasa sang mertua selalu mengawasi dan memberikan penilaian pada Anda, cobalah untuk bersikap wajar. Menjadi diri sendiri jauh lebih baik ketimbang Anda berpura-pura menjadi orang lain. Berpikir positif. Mungkin saja mertua bersikap demikian karena ingin tahu bagaimana sosok pribadi menantunya. Bagaimana Anda menjadi seorang istri, ibu, dan menantu yang baik.
Ingat, jangan jadikan ini sebagai beban, apalagi jika sikap mertua tidak sampai mengganggu kenyamanan Anda. Bila Anda menanggapinya dengan santai, hidup bersama mertua pun akan terasa lebih nyaman.
Perfeksionis
Sama seperti menghadapi tipe mertua yang lain, kiat menghadapi mertua perfeksionis adalah sabar dan tidak emosi. Carilah waktu dan suasana yang santai sebelum sebelum Anda melontarkan isi hati Anda padanya. Coba bicarakan dari hati ke hati. Katakan bahwa Anda sudah berusaha berbuat yang terbaik dalam kehidupan berumahtangga Anda dengan anak lelakinya. Namun, jelaskan bahwa Anda pun memiliki keterbatasan. Tak ada salahnya Anda meminta masukan darinya, apa yang harus Anda perbaiki. Siapa tahu, itu justru akan mebuat mertua terbuka hatinya dan membawa perubahan yang positif pada diri Anda.
Demokrasi
Walaupun Anda memiliki mertua yang demokratis, tapi jangan sampai terlena. Justru Anda harus senantiasa menjaga sikap dan perkataan Anda, sehingga tidak sampai menyinggung perasaannya. Juga, bersikap hormat dan santunlah, karena mertua juga orangtua Anda yang harus dihormati dan disayangi.

No comments:

Post a Comment